Thursday, July 2, 2009

DRAMA PROMOSI PRODUK SUSU

Sebuah pementasan experimental di ruang komersil

Setting: Sekarang. Suatu daerah di pedalaman Indonesia.

[masuk 4 orang penari Kabasaran dan mengambil posisi]

[Ke-4 penari mulai menari]

[Setelah mereka selesai menari masuk (Istri) seorang ibu yang sedang hamil yang berjalan tergopoh-gopoh, dan (Suami) suami ibu tersebut yang dengan susah payah memapahnya. Salah seorang dari penari Kabasaran bergegas mengambil kursi yang sudah dipersiapkan untuk diletakkannya di tengah panggung. Sedangkan ketiga penari segera membantu ibu itu untuk duduk di kursi yang sudah disediakan oleh penari Kabasaran tadi].

Suami : [kepada para penari Kabasaran] Apa ibu bidan ada!
Istri saya ini akan segera melahirkan.
Tolong panggilkan beliau.


Penari I : Baiklah, tunggu sebentar. [Ke-4 penari Kabasaran segera bergegas keluar panggung]

[Sang suami berusaha menghibur istrinya yang terus-menerus mengerang menahan rasa sakit]

Suami : Tahan sedikit yah sayang, sebentar lagi bidan datang.

[masuk kompetitor I]

Istri : [terus mengerang kesakitan]

Kompetitor I : Permisi pak, bu…
Saya mo ketemu deng bidan di sini.
Apa orangnya ada?

[Suami dan istrinya itu menggelengkan kepala mengisyaratkan bahwa bidan tidak ada]

Kompetitor I : Bagini, kita pe maksud datang ka sini for mo tawarkan produk susu! [sambil menunjukan produk susu yang dibawanya]
Susu ini bagus for tanta hamil karena mengandung protein, karbohidrat, lemak, zat besi, kalsium, deng vitamin dari A sampe Z!
And di jamin mahal!

Istri : [kembali mengerang]

Suami : Apa anda tidak lihat?!
Istri saya ini akan segera melahirkan dan pensiun jadi ibu hamil.
Sabar ya sayang. [kepada Istri]

Istri : [terus mengerang]

Kompetitor I : Tenang pak, bu…
Produk susu ini aman untuk diminum sebelum ato sesudah melahirkan.
Karena disini tercantum “baik digunakan sebelum: 16 januari 2009”
Berarti masih ada satu tahun, baru nanti ‘expire’.
Ayolah! Pak, bu, coba rasa dulu noh…
Dijamin beking ketagihan!

[Istri perlahan bangkit dari tempat duduknya, dan berusaha berdiri]

Istri : Maaf ya…[kepada Kompetitor I]
Anda sudah berusaha dengan baik untuk meyakinkan kami, tapi sejak saya mengandung anak kedua sampai yang ke enam ini, saya terus mengkonsumsi BDY, susu untuk ibu hamil yang kaya akan nutrisi, DHA, Kolin, FOS, asam Folat, dan zat besi!
[dengan gaya berpromosi]

Kompetitor I : E dodo’ e…
Kalu bagitu kita da datang ini so terlambat skali dang.

Istri : Ya…iya lah….
BDY! Spesialis nutrisi untuk dua masa penting ibu dan bayi.

[Kompetitor I menjadi sangat terpukul, kemudian berjalan keluar dengan kepala tertunduk]
[Istri tiba-tiba mengerang menahan sakit dan kembali duduk]

Suami : Sabar sedikit yah sayang, sebentar lagi ibu bidan datang.

[masuk Bidan dan penari-penari Kabasaran]
[Bidan segera menghampiri Istri]
[Sementara itu para penari Kabasaran mengambil posisi di belakang suami]

Bidan : Masih minum susu ja ki? [memeriksa Istri]

Istri : Iya.

Bidan : Bagus. [berusaha membantu proses melahirkannya]
Tarik nafas mi….buang….tarik lagi…..buang…..tarik nafas dalam-dalam…..
Jangan mi cepa’-cepa’! Pelan-pelan saja mi. Rileks maki…
[Istri mengikuti instruksi dari Bidan]

[masuk kompetitor II dan kompetitior I]

Kompetitor I : [begitu masuk…] Ha! kalu ini torang so nyanda mungkin terlambat. Malahan sebelum lahir itu bayi, torang so ada.
So ini itu orang bilang menjemput bola.

[Kompetitor I dan II berjalan ke tengah panggung]

Kompetitor II : Parmisi smua….
Katong mo tawarkan produk susu par bayi ni. [sambil menunjukan produknya]
Ini produk mengandung banyak zat gizi yang boleh biking bayi berkembang lebe optimal. Pokoknya smua yang bergizi su ada di situ sudah.
[sesudah berucap Kompetitor II berjalan menghampiri Istri dan Bidan]
Ini bagus par bayi yang mo lahir tu….

[Bidan dan Istri tidak menggubris kata-kata kompetitor II, mereka berdua tetap fokus pada proses melahirkan]

Suami : Semua anak kami, kecuali anak pertama, saat mereka bayi kami selalu memberikan SBY, susu yang sudah pasti kaya akan nutrisi dan gizi yang tentunya dapat mengoptimalkan pertumbuhan bayi.
[dengan gaya berpromosi]

Kompetitor II : Eh! Jangan salah! Katong pung susu ini lebe bagus dari susu SBY. Susu ini seng ada lawang!

[perlahan namun pasti ke-4 penari tarian Kabasaran menghampiri Kompetitor II dan I]

Penari I : Eh! Anda hati-hati kalau bicara!

Kompetitor I : Jadi situ pe mau apa? [menantang Penari I sambil melangkah maju]

[ke empat Penari dan kedua kompetitor memekik kemudian mereka mulai berkelahi dengan gaya tarian Kabasaran. Sebagai catatan; sekiranya boleh, untuk properti parang digantikan dengan kaleng atau dus susu sebagai simbol produk yang dibawa masing-masing]

Penari I : [sambil menari tarian Kabasaran] Apa yang mau di banggakan dari produk saudara?



Kopetitor I : [memekik sambil menari tarian Kabasaran] torang pe produk ini mengandung zat besi yang tidak akan pernah mo ba karat.


Penari I : [tertawa sinis sambil menari tarian Kabasaran] Hanya itu?

Kompetitor II : [memekik sambil menari tarian Cakalele ] Masih ada. Katong pung susu ini juga mengandung empat sehat lima sempurna.
Memangnya situ punya apa?

Penari I : [memekik sambil menari tarian Kabasaran] SBY mengandung DHA!
LA!
FOS
dan GOS!

[Ke empat penari dan kedua kompetitor masih terus berkelahi dengan gaya tarian Kabasaran dan membentuk formasi-formasi]

[Setelah terdengar suara Istri yang mengerang, Kompetitor II dan I langsung melarikan diri keluar panggung]

[sementara itu Istri melahirkan seorang bayi, yang kemudian di gendongnya. Ke-4 penari kembali menari tarian Kabasaran untuk menyambut kelahiran bayi tersebut, setelah itu secara serempak dua penari yang sejak dari tadi menari dengan memegang susu SBY segera menyodorkannya pada si bayi, sedangkan dua penari lainnya membentangkan spanduk]

Semua : SBY Lanjutkan.


Selesai

No comments: